PK, Menyatukan Kisah Perbedaan Sara Melalui Jati Diri




Jagat Janani, dengan nama panggilan Jaggu, sedang kuliah di jurusan TV Production di Belgia. Baginya nama tersebut sungguh aneh, karena saat di sekolah selalu dicemoohkan oleh teman-temannya. Jaggu memiliki kegemaran terhadap tokoh India Amitabh Bachchan.
Saat ingin menonton aksi Amitabh Bachchan di gedung kesusasteraan di Belgia Jaggu bertemu Sarfaraz. Seorang mahasiswa Pakistan yang sedang kuliah di jurusan Teknik Arsitektur di Belgia. Sarfaraz nyambi bekerja di kedutaan Pakistan di Belgia.
Saat Jaggu dan Sarfaraz sedang berebutan untuk memiliki tiket pertunjukan tersebut mereka mengalami kekurangan uang untuk mendapatkannya. Mereka berjuang bersama untuk bisa menonton pertunjukan. Namun, naas uang mereka tetap tidak mencukupinya.
Di waktu yang sama namun berbeda tempat yaitu di New Delhi, dikisahkan terdapat seorang makhluk luar angkasa sedang melakukan penelitian terhadap planet bumi. Makhluk angkasa tersebut tidak memiliki nama. Ia bisa datang dan pergi kembali. ke planetnya dengan sebuah alat yang unik. Namun, sayang alatnya tersebut dicuri oleh seseorang.
Antara Jaggu dan Sarfaraz pada kehidupan selanjutnya akhirnya memiliki rasa hati meskipun pada awalnya Jaggu selalu diberikan sebuah doktrin dari ayahnya yang beragama Hindu untuk membenci agama Islam maupun orang-orangnya termasuk Sarfaraz. Meskipun Sarfaraz muslim namun baginya ia tidak memiliki kebencian terhadap agama apapun. Melalui Sarfaraz pula akhirnya Jaggu mulai memahami perbedaan dan berniat untuk dapat mengarungi pernikahan beda agama dengan Sarfaraz.
 Saat Jaggu ingin meminta doa restu dari sang ayah, ternyata ayahnya menolak dan tetap bersikukuh terhadap pendiriannya berdasarkan ajaran agama yang didapatnya dari Yang Mulia. Melalui Yang Mulia inilah ayahnya mengalami fanatic buta terhadap agamanya tanpa bisa memilah sebuah makna dari agama.
Jaggu menentang Yang Mulia dan ayahnya dan ingin membuktikan bahwa anggapan Yang Mulia bahwa Sarfaraz tidak benar-benar mencintainya adalah sebuah pernyataan yang salah. Keesokan harinya Jaggu akan melangsungkan pernikahan dengan Sarfaraz di sebuah gereja. Namun, pada sebuah gereja tersebut ternyata Sarfaraz tidak datang. Karena kesal akhirnya Jaggu membenci Sarfarazz dan ingin kembali ke New Delhi.
Di New Delhi, Jaggu bekerja di sebuah stasiun TV. Di TV ini layaknya sebuah media selalu mengumbar berita sesuka hati tanpa memilah kebenaran maupun kebohongan.
Saat pencarian berita tersebut, Jaggu tanpa sengaja bertemu dengan PK. PK saat itu sedang mencari Tuhan. Terlihat jelas dari sebuah selebaran yang disebarkan oleh PK dengan memberikan langsung kepada seseorang maupun ditempel pada dinding-dinding di New Delhi.
Karena merasakan keunikan tersebut, akhirnya Jaggu yang bekerja sebagai seorang reporter berusaha untuk mendapatkan sensasi berita dari kisah PK. PK (diperankan oleh Aamir Khan) menjelaskan tentang kehidupannya kepada Jaggu. PK memaparkan kepada Jaggu kenapa namanya adalah PK (bahasa India yang berarti mabuk). PK juga menjelaskan kepada Jaggu bagaimana awal kedatangannya yang tidak bisa berkomunikasi dengan manusia hingga PK bisa berkomunikasi dengan manusia. Hingga bagaimana PK sangat gigih untuk bisa bertemu dengan Tuhan.
Saat membantu PK menemukan Tuhan inilah akhirnya sebuah film ini berusahakan menyatukan perbedaan SARA yang terjadi terlebih antara sebuah agama dengan agama lainnya. Film PK didaulat pernah menjadi polemic di India terkait dengan SARA juga adanya ketidaklulusan sensor pada adegan film ini. Namun, Film ini juuga berhasil meraup keuntungan dan menepis semua dugaan tentang SARA dengan apik menawan. Serta adanya ketidaklulusan sensor juga ditepis dari adanya adegan yang tetap memahami aturan sensor di India dan dunia, termasuk di Indonesia.
Keunikan di film ini yaitu PK berhasil menjalani sebuah agama yang ada di India mulai dari Hindu, Budha, Kristen, Katolik, Syiah, Yahudi, hingga kepada Islam. Dari sebuah analisa PK terhadap ajaran masing-masing agama bahwa agama cukup diyakini dalam hati masing-masing pribadi dengan pemahaman yang lurus bukan semata-mata unsur tokoh atau symbol-simbol tertentu. Selain itu, PK juga memberikan inspirasi kegigihan dirinya untuk memahami titik lemah manusia dalam hal pergaulan yaitu adanya pengaturan SARA tertentu hingga bisa memahami SARA dengan sebaik-baiknya.
Memang film dengan tokoh Aamir Khan, sang tokoh serba bisa ini, memberikan kesan film ini bernilai jual tinggi. Sangat jarang, Aamir Khan memerankan sebuah film yang bernuansa SARA.
Namun, dalam film PK Aamir Khan memerankannya dengan sempurna. Kekakuan seorang makhluk planet lain yang tidak bisa menari dilakukan pula dengan baik oleh Aamir Khan. Bahkan keunikan perannya dalam mengamati tingkah laku manusia juga tergambar dengan begitu sempurna. Keunikan lain yaitu penggambaran sebuah alam Belgia dan New Delhi juga memesona film PK ini semakin ciamik.
Tak ada gading yang tak retak. Begitupun dalam film ini. Beberapa adegan yang mengalami kelemahan yaitu saat adegan saat Sarfaraz membawa sepeda Jaggu saat awal pertemuan. Belum saling berkenalan namun Sarfaraz sudah membawa Jaggu untuk mengendarai dan memboncengi Jaggu melalui sepeda Jaggu. Dan pada adegan ini juga tidak diperlihatkan bahwa Sarfaraz maupun Jaggu tidak membuka kunci gembok sepeda Jaggu, padahal sepeda Jaggu terkunci. Di sisi lain, kelemahan dalam film ini yaitu adanya sebuah adat yang tidak seharusnya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. PK memberikan gambaran Sarfaraz dan Jaggu yang sudah tinggal satu kamar di Belgia. Sepertinya, adegan ini pula yang dikecam oleh badan sensor film di India. Begitupun dengan di Indonesia kondisi ini seharusnya juga tidak boleh ada. Karena di Indonesia baik melalui agama maupun adat yang ada sangat melanggar aturan untuk hal ini. Kisah ini sangat baik untuk ditonton oleh semua umur karena memberikan pemahaman yang benar terhadap perbedaan SARA yang seharusnya bukan dijadikan sebagai perbedaan dan permusuhan. Namun, SARA yang berbeda sudah selayaknya bisa menjadi sebuah persamaan untuk kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera di muka bumi ini.
=====
Judul film : PK
Produksi : UTV Production
Sutradara : Rajkumar Hirani
Penulis Naskah: Rajkumar Hirani & Abhijat Joshni
Pemain :
Aamir Khan sebagai PK
Anushka Sharma sebagai Jaggu
Sushan Singh Rajput sebagai Sarfaraz
Saurabh Sukhla sebagai Yang Mulia
Parikshet Shanani sebagai ayah Jaggu
Rajinder Sharma sebagai Pencuri
dll



Komentar

Postingan Populer